Strategi kompetitif perusahaan diartikan seperangkat kebutuhan pelanggan yang dicari untuk memenuhi kebutuhan melalui produk, tergantung dari pesaingnya.
Rantai nilai perusahaan dimulai dari perkembangan produk baru, dengan menciptakan spesifikasi bagi produk. Pemasaran dan penjualan menghasilkan permintaan melalui publikasi prioritas-prioritas pelanggan dengan produk dan jasa yang memuaskan.
Pemasaran juga membawa pelanggan kembali pada perkembangan produk baru. Dengan spesifikasi produk baru, operasi mengubah input menjadi output untuk menciptakan produk. Distribusi juga membawa produk ke pelanggan atau membawa pelanggan ke produk. Jasa merespon permintaan pelanggan selama atau setelah penjualan. Ini merupakan fungsi atau proses inti yang harus dilakukan untuk mencapai penjualan yang berhasil. Keuangan, akuntansi, tehnologi informasi, dan sumber daya manusia mendukung dan memfasilitasi bagian-bagian rantai nilai.
Untuk melaksanakan strategi kompetitif perusahaan, seluruh fungsi ini memerankan perannya masing-masing dan harus mengembangkan strateginya sendiri. Di sini, strategi diartikan sebagai tiap-tiap proses dan fungsi apakah yang akan coba dilakukan dengan baik.
Strategi pengembangan produk diartikan dengan menetapkan portofolio produk baru yang akan perusahaan coba kembangkan. Strategi pemasaran dan penjualan diartikan dengan menetapkan bagaimana pasar akan dibagi dan bagaimana produk akan diposisikan, diberi harga, dan dipromosikan. Strategi rantai pasokan diartikan dengan sifat dari pengadaan bahan baku, transportasi bahan ke dan dari perusahaan, menghasilkan produk atau operasi untuk meningkatkan jasa, dan distribusi produk ke pelanggan, dan jasa purna jual yang akan ditangani sendiri atau di-outsourcing-kan pada pihak lain yang lebih kompeten.
Strategic fit diartikan bahwa kompetitif dan strategi rantai nilai memiliki sasaran yang sama. Ini berarti adanya konsistensi antara prioritas pelanggan yang diharapkan mampu dipenuhi oleh strategi kompetitif dan kemampuan rantai nilai yang dapat dibangun dengan strategi rantai pasokan.
Strategic fit dicapai dengan tiga tahap, yaitu:
1. Memahami pelanggan dan ketidakpastian rantai pasokan.
Pertama, perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan pada masing-masing segmen dan ketidakpastian rantai pasokan yang dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan ini membantu perusahaan menemukan keinginan biaya dan permintaan jasa. Ketidakpastian rantai pasokan membantu perusahaan mengidentifikasi tingkat ketidakmampuan prediksi dari permintaan, gangguan, dan keterlambatan yang seharusnya dipersiapkan oleh rantai nilai.
2. Memahami kemampuan rantai pasokan.
Terdapat beberapa jenis rantai pasokan, masing-masing dirancang untuk pelaksanaan tugas yang berbeda. Perusahaan seharusnya memahami untuk melakukan apa rantai pasokan tersebut.
3. Pencapaian strategic fit.
Jika terdapat persaingan yang tidak sebanding antara rantai pasokan dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan juga akan mengatur kembali rantai pasokan untuk mendukung strategi kompetitif atau mengubah strategi kompetitif.
Intinya:
- Langkah pertama dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi rantai pasokan adalah memahami pelanggan dan ketidakpastian rantai pasokan. Ketidakpastian dari pelanggan dan rantai pasokan dapat dikombinasikan dan dipetakan pada spektrum ketidakpastian.
- Langkah kedua dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi rantai pasokan adalah memahami rantai pasokan dan memetakannya pada spektrum kemampuan reaksi.
- Langkah terakhir dalam pencapaian strategic fit adalah mencocokan antara kemampuan reaksi rantai pasokan dengan ketidakpastian dari permintaan dan penawaran. Rancangan rantai pasokan dan selurih strategi fungsional pada perusahaan harus dapat mendukung tingkat kemampuan reaksi rantai pasokan.
Rekan kerja perusahaan dalam rantai pasokan akan menentukan kesuksesan perusahaan. Lingkup interperusahaan dari strategic fit membutuhkan evaluasi tiap tindakan pada sebuah perusahaan dalam keseluruhan rantai pasokan. Lingkup ini meluas pada seluruh langkah di rantai pasokan.
Referensi :
Chopra, Sunil & Peter Meindl. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning & Operations, 3rd Edition. Pearson Prentice Hall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar